Efek Menghilangkan ?m=1 / ?m=0 Dapat Menaikkan atau Menurunkan SEO?
        Banyak pemilik situs bertanya-tanya apakah menghilangkan parameter seperti ?m=1 atau ?m=0 dari URL akan meningkatkan peringkat di mesin pencari. Jawabannya tidak hitam-putih. Artikel ini akan membahas: apa arti parameter itu, bagaimana pengaruh teknisnya terhadap crawling dan indeks, situasi ketika menghapusnya bermanfaat, risiko yang perlu diwaspadai, serta langkah praktis yang aman untuk menerapkannya.
      
Apa itu ?m=1 dan ?m=0?
    
      Secara umum ?m=1 dan ?m=0 adalah query string yang muncul pada akhir URL. Di beberapa platform (termasuk beberapa template Blogger), ?m=1 menandakan versi mobile dan ?m=0 menandakan versi non-mobile atau default tampilan. Namun implementasinya bergantung pada platform atau tema.
    
Mengapa parameter tersebut muncul?
- Platform/tema ingin menandakan versi tampilan yang berbeda (mobile vs desktop).
- Beberapa sistem menambahkan query string ini untuk memaksa tampilan tertentu ketika device terdeteksi.
- Kadang script pihak ketiga menambahkan parameter untuk tracking atau kontrol tampilan.
Apakah konten berubah karena parameter?
Seringkali kontennya identik atau sangat mirip antara versi ber-parameter dan tanpa parameter. Ini berarti mesin pencari bisa melihatnya sebagai duplikat konten jika tidak ditangani dengan benar.
Bagaimana parameter URL memengaruhi SEO secara teknikal?
Parameter bukan faktor peringkat intrinsik, tetapi mereka berpengaruh pada bagaimana mesin pencari menganalisis, merayapi (crawl), dan mengindeks halaman Anda.
Masalah utama: duplikasi konten dan pembagian sinyal
- Jika mesin pencari menemukan versi /post-slugdan/post-slug?m=1sebagai URL berbeda, maka link equity (tautan masuk) mungkin terbagi di antara kedua versi.
- Hal ini dapat mengurangi efektivitas SEO karena “kekuatan” halaman tersebar.
- Crawling budget juga bisa tersia-siakan pada varian URL yang sebenarnya sama, terutama pada situs besar.
Crawling dan indeksasi
Mesin pencari akan meng-crawl URL apa pun yang mereka temukan. Tanpa petunjuk canonical atau redirect, mereka dapat mengindeks versi yang bukan Anda inginkan. Ini juga berarti analytics dan laporan GSC mungkin menunjukkan kedua versi sebagai entitas berbeda.
Apakah menghapus ?m=1 / ?m=0 akan menaikkan SEO?
    Jawabannya: tergantung. Ada kondisi di mana penghapusan bisa membantu, dan ada kondisi di mana penghapusan tanpa manajemen dapat merugikan.
Kapan menghapus bisa menguntungkan?
- Jika situs Anda sudah responsive (satu URL untuk semua perangkat) dan parameter hanya menghasilkan duplicate URLs tanpa fungsi nyata.
- Jika sebagian besar backlink dan internal link mengarah ke versi tanpa parameter sehingga konsistensi URL meningkatkan sinyal SEO.
- Jika Anda telah menyiapkan redirect 301 dan canonical dengan benar sehingga mesin pencari tahu mana yang menjadi sumber utama.
Kapan menghapus bisa merugikan?
- Jika platform secara internal membutuhkan parameter tersebut untuk pemilihan template, menghapusnya bisa menyebabkan tampilan rusak atau pengalaman buruk untuk pengguna mobile.
- Jika banyak link eksternal mengarah ke URL berparameter dan Anda menghapus tanpa 301 redirect → Anda kehilangan link equity.
- Jika penghapusan dilakukan tanpa memperbarui sitemap, canonical, dan internal linking → membuat mesin pencari bingung dan menyebabkan fluktuasi traffic sementara.
Praktik terbaik (best practices) menanggulangi parameter URL
1. Audit dulu — jangan langsung ubah
Langkah awal selalu audit:
- Daftar semua URL yang muncul dengan ?m=1atau?m=0.
- Periksa apakah konten identik atau memiliki perbedaan.
- Cek internal link dan backlink apakah menunjuk ke versi berparameter.
- Gunakan Google Search Console untuk melihat versi mana yang terindeks.
2. Jika ingin menghapus — lakukan dengan aman
- Redirect 301 dari versi berparameter ke versi tanpa parameter (server-side). Contoh (Apache .htaccess):
RewriteEngine On
RewriteCond %{QUERY_STRING} ^m=1$ [NC]
RewriteRule ^(.*)$ /$1? [R=301,L]
Catatan: contoh di atas hanya ilustrasi; penanganan query string berbeda-beda di server/nginx/Blogger.
3. Pasang <link rel="canonical">
    Jika penghapusan lewat redirect tidak memungkinkan, set canonical di halaman (baik versi parameter maupun non-parameter menunjuk ke versi tanpa parameter):
4. Perbarui sitemap & internal links
Pastikan sitemap.xml, navigasi, dan semua internal link memakai versi yang diinginkan (tanpa parameter) agar sinyal konsisten.
5. Jangan gunakan JavaScript "menghapus URL" sebagai solusi tunggal
Beberapa tutorial menyarankan mengubah address bar dengan JS setelah halaman dimuat — itu hanya mengubah tampilan URL di browser, bukan struktur server-side. Mesin pencari bisa tetap menemukan versi parameter dan mengindeksnya.
Contoh strategi untuk platform Blogger
      Blogger sering menambahkan ?m=1 ketika theme mobile aktif. Beberapa pemilik blog melakukan hack JavaScript untuk “menghilangkan” parameter di address bar, tetapi ini bersifat kosmetik saja.
    
Strategi yang lebih aman untuk Blogger
- Pastikan template menggunakan responsive design sehingga paramater mobile tidak diperlukan.
- Gunakan canonical tag pada template agar versi non-parameter menjadi prioritas mesin pencari.
- Jika banyak URL ber-parameter sudah terindeks, lakukan perubahan bertahap dan pantau di GSC.
Langkah monitoring pasca perubahan
Setelah melakukan perubahan, pantau metrik ini secara rutin selama beberapa minggu:
- Index coverage di Google Search Console (ada perubahan URL yang diindeks?).
- Perubahan trafik organik ke halaman-halaman yang diubah.
- Posisi rata-rata kata kunci (untuk halaman penting).
- Jumlah 404 atau redirect yang salah.
Ringkasan singkat (takeaway)
      Menghapus ?m=1 / ?m=0 bisa membantu SEO apabila dilakukan dengan benar — khususnya jika parameter itu menyebabkan duplikasi URL dan sinyal peringkat terpecah. Namun, jika dilakukan sembarangan (tanpa redirect, tanpa canonical, atau tanpa memperhatikan backlink dan tampilan mobile) justru berpotensi menurunkan SEO sementara atau bahkan permanen.
    
Rekomendasi singkat
- Audit terlebih dahulu; jangan asal hapus.
- Jika situs sudah responsive: targetkan satu URL (tanpa parameter) sebagai canonical.
- Gunakan redirect 301 untuk memastikan link equity dipindahkan dengan aman.
- Perbarui sitemap & internal link; pantau di GSC.
- Jangan bergantung pada trik JavaScript untuk "menghilangkan" parameter.
Checklist tindakan teknis (ringkas)
- Identifikasi semua URL dengan ?m=1/?m=0.
- Cek apakah versi tanpa parameter sama isinya.
- Siapkan redirect 301 jika menghapus parameter.
- Atur <link rel="canonical">ke versi tanpa parameter.
- Perbarui sitemap.xml dan internal link.
- Submit sitemap ke Google Search Console; gunakan URL Inspection untuk beberapa contoh halaman.
- Monitor trafik & indeksasi selama 4–8 minggu.
