
China Diam-Diam Menghancurkan Dollar
Dalam beberapa tahun terakhir, China telah menjalankan strategi yang cermat dan penuh perhitungan untuk mengurangi ketergantungannya pada dolar Amerika Serikat dalam perdagangan internasional. Meskipun langkah-langkah ini sering kali tidak mendapat sorotan media, dampaknya terhadap ekonomi global sangat signifikan. Dari pengembangan yuan internasional hingga kebijakan perdagangan yang lebih beragam, China sedang berusaha mengubah lanskap keuangan global, yang mungkin akan mengubah tatanan ekonomi dunia dalam waktu dekat.
1. Langkah Strategis China: Penggunaan Yuan dalam Perdagangan Global
China semakin sering melakukan perdagangan internasional dengan menggunakan yuan (CNY) daripada dolar AS. Beberapa negara besar di Asia dan Afrika, termasuk Rusia, Iran, dan negara-negara anggota BRICS, kini menggunakan yuan untuk transaksi perdagangan dan bahkan untuk cadangan devisa. Ini adalah langkah besar dalam upaya China untuk memperkenalkan yuan sebagai alternatif yang sah bagi dolar AS dalam transaksi internasional.
2. Inisiatif Belt and Road: Perdagangan Tanpa Dolar
Melalui proyek infrastruktur global "Belt and Road Initiative" (BRI), China telah menandatangani berbagai perjanjian dengan negara-negara di seluruh dunia. Banyak dari perjanjian ini mencakup kesepakatan yang menyebutkan pembayaran menggunakan yuan, bukan dolar. Ini memperkuat posisi yuan dan secara langsung mengurangi dominasi dolar dalam perdagangan internasional, terutama di negara-negara berkembang yang sangat bergantung pada investasi China.
3. Pembayaran Berbasis Yuan di Pasar Energi Global
China juga berusaha untuk mengalihkan perdagangan energi global dari dolar ke yuan. Salah satu contoh paling menonjol adalah pengenalan kontrak berjangka minyak yang diperdagangkan dalam yuan, yang dikenal dengan "petroyuan". Pada tahun 2018, China meluncurkan kontrak minyak berjangka di Shanghai, yang memungkinkan negara-negara pengimpor minyak untuk melakukan transaksi dalam yuan, bukan dolar. Ini merupakan tantangan langsung terhadap dominasi dolar dalam pasar minyak global.
4. Sistem Pembayaran Internasional Alternatif
China telah berinvestasi besar-besaran dalam pengembangan sistem pembayaran internasional yang bisa bersaing dengan SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication), yang selama ini mendominasi transaksi lintas negara. Sistem baru ini, yang dikenal sebagai CIPS (Cross-Border Interbank Payment System), memungkinkan bank-bank di China untuk melakukan transaksi internasional tanpa menggunakan dolar atau SWIFT. Ini memberikan China lebih banyak kontrol atas sistem keuangan global dan mengurangi ketergantungan pada dolar AS.
5. Tindak Lanjut oleh Negara-Negara Lain
Langkah-langkah China ini tidak hanya menarik perhatian negara-negara sekutu, tetapi juga negara-negara yang sebelumnya mengandalkan dolar dalam transaksi internasional. Negara-negara seperti Rusia, Iran, dan Venezuela telah mengurangi ketergantungan mereka pada dolar dalam perdagangan energi dan barang-barang lainnya. Negara-negara ini telah beralih ke mata uang lokal atau yuan untuk menghindari sanksi internasional yang biasanya melibatkan penggunaan dolar sebagai instrumen kekuatan ekonomi.
6. Dampak terhadap Ekonomi Global
Pergeseran menuju penggunaan yuan dalam perdagangan internasional berpotensi mengurangi kekuatan dolar AS dalam sistem keuangan global. Sebagai hasilnya, negara-negara seperti Amerika Serikat mungkin akan kehilangan sebagian dari "status hegemonik" mereka dalam sistem moneter internasional. Namun, transisi ini tidak akan mudah. Meskipun yuan semakin diterima, dolar AS masih menjadi mata uang cadangan utama di dunia. Proses untuk menggeser dominasi dolar membutuhkan waktu dan konsistensi dalam kebijakan global.
7. Mungkinkah Yuan Menggeser Dolar?
Sementara yuan semakin diperkenalkan dalam perdagangan internasional, ada tantangan besar yang menghalangi yuan untuk sepenuhnya menggantikan dolar. Meskipun yuan lebih banyak digunakan di Asia, untuk benar-benar menggantikan dolar, yuan harus lebih diterima secara global dan dipegang sebagai cadangan devisa oleh banyak negara. Ini membutuhkan perubahan besar dalam kebijakan internasional dan stabilitas ekonomi China yang lebih lanjut. Namun, langkah-langkah China yang strategis menunjukkan bahwa mereka serius dalam upaya ini.
Kesimpulan: Revolusi Keuangan yang Diam-Diam Mengguncang Dunia
China secara perlahan namun pasti mengubah dinamika keuangan global dengan mengurangi ketergantungan pada dolar. Langkah-langkah strategis yang diambil, baik dalam perdagangan internasional, pasar energi, maupun sistem pembayaran global, menunjukkan bahwa China tidak hanya ingin menjadi kekuatan ekonomi terbesar, tetapi juga menginginkan yuan sebagai mata uang yang lebih dominan dalam perdagangan dunia. Meskipun perubahan ini tidak akan terjadi dalam semalam, dampaknya terhadap ekonomi global bisa sangat besar dalam jangka panjang.