
Tragis Hp Evercross
Mengenang Masa Keemasan Evercoss
Pada awal 2010-an, Evercoss (yang dulu bernama Cross Mobile) menjadi salah satu merek HP lokal paling populer di Indonesia. Dengan harga terjangkau dan fitur yang cukup mumpuni, Evercoss menjadi alternatif utama masyarakat yang belum mampu membeli smartphone dari merek global seperti Samsung atau Apple.
Evercoss juga sempat menjadi sponsor utama tim-tim sepak bola dan acara TV, menandakan dominasinya dalam ranah marketing lokal.
Transformasi dari Cross ke Evercoss
Pada tahun 2013, Cross Mobile resmi berganti nama menjadi Evercoss. Strategi ini dilakukan untuk memperluas pasar ke Asia Tenggara. Namun sayangnya, langkah rebranding ini justru diikuti oleh penurunan performa produk dan keluhan konsumen terkait kualitas perangkat.
Persaingan Ketat: Hadirnya Xiaomi, Oppo, dan Realme
Sejak 2015, pasar smartphone Indonesia mulai dibanjiri merek-merek Tiongkok dengan spesifikasi tinggi dan harga bersaing. Xiaomi, Oppo, Vivo, dan Realme membawa standar baru untuk HP murah dengan kualitas tinggi. Dalam kondisi seperti itu, Evercoss gagal bersaing dalam tiga aspek utama:
- Inovasi Produk: Evercoss tidak mampu mengikuti tren seperti fingerprint, kamera ganda, dan baterai besar.
- Brand Awareness: Iklan Evercoss mulai jarang muncul, kalah oleh strategi marketing agresif kompetitor.
- Dukungan Teknologi: Sistem operasi dan pembaruan software dari Evercoss tertinggal jauh dibanding rival.
Kualitas Produk yang Mulai Diragukan
Salah satu alasan terbesar konsumen meninggalkan Evercoss adalah kualitas produk yang semakin diragukan. Banyak pengguna mengeluhkan:
- Layar mudah pecah
- Baterai cepat rusak
- Performa lambat, bahkan setelah pembelian awal
- Layanan purna jual yang sulit diakses
Ada Apa dengan Pabrik Evercoss?
Pabrik Evercoss di Semarang sempat menjadi sorotan karena diklaim sebagai salah satu pusat perakitan smartphone lokal. Namun dalam beberapa tahun terakhir, tidak ada kabar signifikan terkait produksi baru. Situs resmi mereka pun tampak kurang diperbarui, dan akun media sosialnya cenderung pasif.
Kemanakah Evercoss Sekarang?
Meski tidak benar-benar bangkrut, Evercoss kini nyaris tidak terdengar gaungnya. Produk-produk barunya tidak lagi menjadi sorotan media, dan sangat jarang ditemui di toko-toko offline besar maupun e-commerce. Brand ini secara tidak langsung telah "tumbang dalam diam."
Masih Ada Harapan?
Evercoss masih bisa bangkit, namun perlu melakukan langkah-langkah radikal, seperti:
- Menghadirkan produk kompetitif dengan spesifikasi dan harga setara merek China
- Rebranding total dengan identitas yang lebih modern
- Bermitra dengan startup lokal untuk mengembangkan ekosistem digital
- Meningkatkan layanan purna jual dan kepercayaan konsumen
Penutup
Kisah Evercoss adalah contoh nyata bahwa dalam dunia teknologi, inovasi dan kecepatan adalah segalanya. Dari merek lokal yang pernah berjaya, kini nyaris tak terdengar. Namun, kisah ini juga menjadi pengingat bahwa pasar Indonesia membutuhkan produk lokal yang tidak hanya murah, tapi juga berkualitas dan relevan.
Apakah Evercoss bisa bangkit kembali? Hanya waktu yang bisa menjawab.